rindu ini tidak pernah padam,
selama saya bisa bernafas,
perasaan ini akan dipendam,
dalam hati tanpa batas.
rindu kian puncak,
pada tanggal saya bakal pergi,
didatangi halangan yang banyak,
perasaan pedih datang menemani.
dalam diam, saya bertanya,
adakah ini takdir tuhan?
haruskah saya terima
yang semua ini adalah pilihan?
waktu ke waktu,
dalam sabar, saya menunggu,
dalam sayu,
masih dipegang bunga matahari yang layu.
bila malam menjelang,
dibiarkan dalam kebingungan,
kesedihan bertakung,
air mata terbeku dalam keraguan.
rindu membawa senyuman manis,
kerana ia bukti belaian kasih,
seperti pemandangan riang dilukis,
pada kertas putih yang bersih.
tetapi merindu bukan sepenuhnya sempurna,
ada juga suka dan duka,
seperti di taman bunga yang berwarna-warni,
tetapi bunga penuh berduri-duri.
kisah rindu saya berakhir di sini,
pada pagi saya bertolak pergi,
hanya suara yang dapat didengari,
rindu yang terpaksa disimpan selama setahun lagi.
yang sebenar-benarnya adalah kebetulan,
tidak dapat ditolak, dielak,
mungkin ini satu ujian,
menjadikan pertemuan lebih istimewa kelak.
xx
(note to ezen: inilah hasil daripada perbualan kita.)
1 comment:
rindu yang tiada akhirnya.
rindu yang selamanya.
Post a Comment